Harus Gimana

 
NardooArticle-Udah lama saya ini terbiasa memikirkan sesuatu yang sifatnya itu agak susah.
Ya mungkin karna apa yang saya fikirkan adalah sesuatu yang kalau dilihat dan diukur bukan hal yang gampang untuk dibuktikan, walaupun bisa terbuktikan tapi tidak muda bagi saya.

Banyak orang yang saat ini "seusia saya" asik dalam pergaulanya, karna masih muda karna masih punya dan karna masih bisa.
Tak banyak yang berani berfikir esok akan jadi apa, heran mengapa saya merasakan rasa cemas akan masa depan saya.

Di sisi lain ada rasa cemburu "bukan karna cinta" terhadap teman muda yang usianya tidak jauh bahkan sama dengan saya yang mendapatkan keberhasilan yang luar biasa.

Di dalam kepala ini 'tak jarang keluar suara-suara aneh seperti (mau jadi apa saya besok?).

Saya ada teman ya belum lama ini hubungan kami lebih akrab dari biasanya, dia usianya jauh diatas. kalau dilihat dari nilai yang dia dapatkan orang tuanya pasti bangga terhadap prestasi nilai akademis yang dia dapatkan selama ini di kampus.

Tapi selama saya dekat denganya, berbicara denganya membicarakan suatu bahasan yang ringan tapi dia nggak seperti apa yang saya fikirkan, apa yang dia ketahui dan dilihat dari prestasinya dibidang akademik tidak selaras dengan yang saya rasakan.

Entahlah, mungkin ini adalah salah satu bukti nyata bahwasanya rahasia Publik yang menyatakan kalau kuliah tidak menjadi jaminan untuk kesuksesanmu.

Lalu apa yang harus saya perbuat melihat hal ini yang sedikit mempengaruhi visi misi saya dalam meraih keberhasilan, HARUS GIMANA ?

Saya berharap tidak semua orang seperti dia, saya berharap para civitas akademika semuanya mulai merespect kalimat (kuliah tidak menjamin kesuksesanmu), dan saya berharap agar temanku itu bisa merubah pola fikirnya dan mulai meraih masa depan yang baik.

Gambar// https://engineerindisguise.files.wordpress.com/2014/06/emoticon-d189c2bad0b4c2bad189-dalam-kehidupan-nyata.jpg
First

__________________________